Siapa yang tidak gemas melihat tingkah lucu panda yang asyik mengunyah bambu? Hewan menggemaskan ini identik dengan bambu, dan kelihatannya mereka menghabiskan sebagian besar waktunya hanya untuk makan. Tapi, tahukah Anda alasannya? Jawabannya terletak pada sistem pencernaan panda yang ternyata sangat tidak efisien untuk diet bambu mereka!
Ini adalah salah satu paradoks terbesar di dunia hewan yang sering membuat para ilmuwan bingung. Mari kita selami lebih dalam mengapa panda harus bekerja ekstra keras hanya untuk mendapatkan nutrisi.
Secara biologis, atau dari sudut pandang evolusi, panda raksasa (Ailuropoda melanoleuca) masih tergolong dalam ordo karnivora, sama seperti beruang, anjing, atau kucing. Nenek moyang panda adalah pemakan daging. Genetik mereka bahkan masih menunjukkan ciri khas karnivora.
Namun, entah karena ketersediaan makanan di habitat aslinya atau faktor lain yang belum sepenuhnya dipahami, panda berevolusi untuk menjadikan bambu sebagai sumber makanan utamanya. Diet mereka hampir 99% terdiri dari bambu.
Di sinilah letak masalahnya. Sistem pencernaan panda dirancang untuk memproses daging, yang relatif mudah dicerna dan kaya nutrisi. Sebaliknya, bambu adalah tanaman yang sangat berserat, rendah nutrisi, dan sangat sulit dicerna.
Berbeda dengan herbivora sejati seperti sapi atau kambing yang memiliki beberapa lambung (ruminansia) atau usus panjang yang dirancang khusus untuk mengurai selulosa (serat utama dalam tumbuhan), panda hanya memiliki satu lambung sederhana dan usus yang relatif pendek, mirip dengan karnivora lainnya. Usus mereka juga tidak memiliki bakteri usus khusus dalam jumlah yang cukup untuk mengurai serat bambu secara efisien.
Akibatnya, sebagian besar bambu yang dimakan panda akan lewat begitu saja tanpa diserap nutrisinya. Para ilmuwan memperkirakan bahwa panda hanya mampu menyerap sekitar 17% hingga 20% nutrisi dari bambu yang mereka makan. Sisanya dibuang sebagai kotoran.
Karena penyerapan nutrisi yang buruk ini, panda harus mengonsumsi bambu dalam jumlah yang luar biasa banyak setiap hari. Bayangkan, mereka bisa menghabiskan 12 hingga 14 jam sehari hanya untuk makan, mengonsumsi sekitar 12 hingga 38 kilogram bambu! Itu setara dengan memakan berat badan mereka sendiri dalam sehari. Mereka juga buang air besar hingga 40 kali sehari.
Meskipun terlihat malas karena sering duduk mengunyah, sebenarnya panda sedang bekerja keras untuk bertahan hidup. Mereka harus terus makan untuk memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi minimum tubuh mereka.
Jadi, di balik wajah imut dan tingkah menggemaskan mereka, ada perjuangan biologis yang unik. Panda adalah contoh luar biasa dari adaptasi evolusi yang tidak sempurna, di mana diet mereka berbenturan dengan anatomi pencernaan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar